PERBEDAAN KONFIGURASI ROUTING STATIS DAN DINAMIS PADA SISCO
PERBEDAAN KONFIGURASI ROUTING STATIS DAN DINAMIS DI CISCO
Dalam dunia jaringan (networks), kamu akan menjumpai istilah routing. Secara sederhana, routing adalah proses pengiriman data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Ada dua jenis perutean yang banyak digunakan: routing statis dan routing dinamis.
Kedua jenis routing tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yuk, pelajari lebih lanjut tentang routing statis dan dinamis, serta perbedaan routing statis dan dinamis dari penjelasn berikut ini!
1. Apa itu Routing ?
Sebelum masuk ke pembahasan perbedaan routing statis dan dinamis, mari kita lihat dulu penjelasan tentang apa itu routing di bawah ini.
Routing merupakan hal yang sangat penting dalam dunia jaringan. Seperti disebutkan di atas, routing adalah proses mentransfer paket data dari satu jaringan ke jaringan lain.
Proses ini juga dapat dipahami sebagai penggabungan beberapa jaringan untuk mentransfer paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Ini adalah ilustrasi routing yang ditunjukkan oleh Cloudflare:
Paket data komputer A dikirim ke komputer B melalui beberapa jaringan. Router akan mencari jalur routing tercepat untuk mencapai tujuan akhir.
Perangkat yang menjalankan proses routing diberi nama routerat. Selain mengirimkan paket data antar jaringan, router menentukan jalur terbaik untuk mencapai jaringan tujuan.
Untuk melakukan fungsi ini, router menggunakan tabel routing. Tabel routing berisi informasi tentang keberadaan beberapa jaringan, serta indikasi jalur yang dapat ditempuh paket data untuk mencapai tujuannya.
Berikut adalah contoh tabel routing:
2. Apa perbedaan Routing Statis Dan Dinamis.
Dalam sebuah jaringan, ada beberapa jenis routing. Jenis routing yang paling umum digunakan adalah routing statis dan routing dinamis. Untuk mengetahui lebih lanjut, baca penjelasan berikut ini!
- Apa itu Routing Statis
Routing statis adalah proses mengkonfigurasi router jaringan menggunakan tabel routing yang dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan.
Administrator jaringan akan mengisi setiap entri tabel penerusan pada setiap router yang terhubung ke jaringan. Mereka harus menyertakan atau menghapus rute statis ketika topologi berubah.
Routing statis adalah pengaturan routing paling sederhana dalam jaringan komputer. Oleh karena itu, penggunaan routing statis cocok untuk jaringan internet skala kecil.
Kelebihan Routing Statis.
- Mengurangi kinerja CPU router karena pemrosesan didistribusikan ke setiap router.
- Penghematan bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat bertukar paket.
- Dapatkan informasi dari isi tabel routing selama pertukaran paket.
- Routing statis lebih aman.
- Administrator bebas menentukan jalur jaringan.
Kekurangan Routing Statis
- Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi tentang router yang terhubung.
- Jaringan kecil saja.
- Konfigurasi lebih rumit terutama jika beberapa komputer terhubung.
- Memerlukan waktu setup yang lebih lama.
- Jika jalur terputus, jaringan berhenti.
- Apa itu Routing Dinamis
Routing dinamis adalah jenis router yang secara otomatis dapat menghasilkan tabel routing berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang terhubung.
Tidak seperti routing statis, routing dinamis memiliki protokol perutean yang secara otomatis mengatur router untuk berkomunikasi satu sama lain dengan memberikan informasi tentang jaringan dan koneksi antar router.
Informasi ini digunakan untuk membangun dan meningkatkan tabel routing. Ada berbagai jenis protokol routing dinamis, seperti:
1. Routing Information Protocol (RIP)
2. Border Gateway Protocol (BGP)
3. Internal Gateway Routing Protocol (IGRP)
4. Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan Routing Dinamis
- Cocok untuk jaringan dengan jangkauan yang lebih luas.
- Konfigurasi jaringan lebih cepat.
- Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem.
- Melindungi kamu jika terjadi kegagalan jaringan.
- Ketika jaringan baru ditambahkan, tidak perlu mengkonfigurasi semua router. Hanya router yang terhubung.
Kekurangan Routing Dinamis
- Beban kerja router lebih berat karena selalu mengupdate tabel IP.
- Membutuhkan lebih banyak bandwidth.
- Lebih banyak RAM diperlukan untuk menentukan jalur terbaik jika terjadi kegagalan.
3. Kisimpulan
Demikian pembahasan mengenai perbedaan routing statis dan dinamis dalam suatu jaringan.
Ada banyak perbedaan antara kedua jenis router, terutama dalam hal fitur, kemampuan, dan kemudahan penggunaan atau akses ke router.
Konfigurasi routing statis cukup rumit karena dilakukan secara manual. Sedangkan routing dinamis lebih sederhana karena dapat diatur secara otomatis.
Komentar
Posting Komentar